Biro Jateng patroli88invetigasi.com Mengabarkan
Guna mengatasi kendala pemasaran yang kerap dihadapi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DinnakerkopUKM) Kabupaten Banyumas menghadirkan inovasi Member Cuanki, yang merupakan singkatan dari “Membangun Jejaring dan Cara Berjualan Menggunakan Katalog Inyong”. Inovasi ini telah dilaunching oleh Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono bersamaan dengan launching 33 Inovasi Aksi Perubahan Kinerja Organisasi (APKO) Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Tahun 2025 Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, Kamis kemarin.
Kepala Bidang UMKM pada Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Kabupaten Banyumas, Dr. Ani Witosari, S.Pd. M.Pd mengatakan inovasinya ini diangkat karena selama ini permasalahan yang ada di UMKM itu terkait dengan pemasaran. Hasil produksi bagus, pakaging bagus, syarat lain terpenuhi, jika tidak dapat membuka dan melebarkan pemasaran tentu menjadi masalah bagi pelaku UMKM.
"Kami dari DinakerkopUKM berperan dalam menyalurkan produk-produk UMKM yang sudah terkurasi ke hotel-hotel besar, restoran, dan toko-toko. Produk-produk tersebut terlebih dahulu diseleksi dari sisi legalitas hingga kualitas, sebelum kemudian dipasarkan lebih luas," katanya Jumat 4 Juli 2025
Ani menjelaskan, inovasi Member Cuanki, berisi Katalog Inyong. Berbeda dengan aplikasi digital pada umumnya, Katalog Inyong cukup diakses melalui https://linktr.ee/umkmbms atau scan barcode yang sudah disebarluaskan oleh dinas ke berbagai pemangku kebijakan, mulai dari kepala dinas, camat, hingga kepala desa.
“Begitu buka link atau scan barcode, nanti muncul produk UMKM sekabupaten Banyumas yang sudah terkurasi,” tambahnya.
Katalog digital ini memuat beragam produk dari pelaku UMKM, mulai dari kuliner kering maupun basah, hingga produk kerajinan seperti batik, sepatu, tas, dan lainnya. Selain untuk membeli, barcode juga memungkinkan masyarakat atau pelaku UMKM lain untuk menitipkan produk unggulan mereka ke galeri milik dinas.
Dengan inovasi ini, Ani berharap pelaku UMKM tidak hanya lebih dikenal secara luas, tetapi juga mampu meningkatkan omzet.
“Harapannya ketika kami bantu pemasaran, nanti omzetnya akan meningkat, yang tentunya akan menambah kesejahteraan,” pungkas Ani
(Kontributor protokoler BMS)