Nomor: PR-106/L.10.3/Kph.3/12/2025
Patroli88investigasi.com - Tanjungpinang – Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau (Wakajati Kepri) Diah Yuliastuti bertindak selaku Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025 yang digelar di Aula Sasana Baharuddin Lopa Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau, Jumat (19/12/2025).
Dalam upacara tersebut, Wakajati Kepri membacakan Amanat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang menegaskan bahwa peringatan Hari Bela Negara merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen seluruh elemen bangsa dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setiap tanggal 19 Desember, bangsa Indonesia mengenang berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi pada tahun 1948, sebagai respon atas Agresi Militer Belanda II yang mengancam eksistensi Republik. Peristiwa bersejarah tersebut menjadi bukti nyata bahwa semangat bela negara mampu menjaga Indonesia tetap berdiri tegak di tengah ancaman.
Peringatan Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025 mengusung tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju”, yang mengandung pesan bahwa kemajuan bangsa hanya dapat dicapai melalui kesiapsiagaan, disiplin, dan ketangguhan seluruh rakyat dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Presiden RI dalam amanatnya juga menyoroti dinamika global yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian, mulai dari rivalitas geopolitik, krisis energi, disrupsi teknologi, hingga ancaman perang siber, radikalisme, serta bencana alam yang kian meningkat. Dalam konteks tersebut, bela negara tidak lagi dimaknai secara konvensional, melainkan sebagai tanggung jawab kolektif seluruh warga negara.
Lebih lanjut, disampaikan pula empati dan solidaritas kepada masyarakat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah menghadapi bencana alam. Ketiga wilayah tersebut memiliki peran historis yang sangat penting dalam perjalanan bangsa, sehingga musibah yang terjadi saat ini merupakan panggilan moral bagi seluruh bangsa Indonesia untuk hadir dan membantu.
Aceh dikenal sebagai wilayah yang memiliki keteguhan luar biasa dan dijuluki sebagai “Daerah Modal” pada masa revolusi kemerdekaan karena dukungan logistik, pesawat, dan dana yang menopang perjuangan Republik. Sementara itu, Sumatera Utara dikenang melalui semangat juang rakyat Medan Area dan perlawanan heroik terhadap agresi Belanda. Adapun Sumatera Barat, khususnya Bukittinggi, menjadi saksi lahirnya PDRI sebagai penyelamat Republik pada masa paling kritis.
Tanpa Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sejarah bela negara Indonesia tidak akan pernah lengkap. Ketiga wilayah tersebut menjadi fondasi kuat yang menegaskan bahwa persatuan adalah kekuatan terbesar bangsa Indonesia.
Momentum Hari Bela Negara ke-77 diharapkan menjadi pengingat bahwa cinta tanah air harus diwujudkan melalui tindakan nyata, seperti membantu sesama yang terdampak bencana, menjaga ruang digital dari hoaks dan disinformasi, memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan sesuai peran masing-masing.
“Mari kita bersama-sama meneguhkan tekad untuk Indonesia yang kuat, Indonesia yang maju, dan Indonesia yang selalu mampu bangkit menghadapi setiap tantangan. Salam Bela Negara,” demikian penutup amanat Presiden RI yang dibacakan oleh Wakajati Kepri.
Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025 ini diikuti oleh para Asisten, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Kejaksaan Negeri Tanjungpinang, Kepala Kejaksaan Negeri Bintan, para Koordinator, Kepala Seksi, Kepala Subbagian, Kepala Subseksi, Kepala Urusan, serta seluruh pegawai di lingkungan Kejati Kepri, Kejari Tanjungpinang, dan Kejari Bintan.
Red/degading

