BIRO JATENG patroli88investigasi.com
BANYUMAS AJIBARANG Pada senin (04-08-2025) awak media mendapatkan informasi dari salah satu almuni SMK Ma'arif Ajibarang yang bernama Wahyu Dwi Rahmawan yang beralamat di Desa Pekuncen Rt 04 Rw 04 Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas Jateng bahwa ijasah ditahan pihak sekolah yang bersangkutan.
Untuk itu awak media pun menandatangi pihak keluarga dan mengkonfirmasi prihal tersebut.disini Sugiarti selaku ibu menceritakan bahwa memang anak nya yang bernama Wahyu Dwi Rahmawan bersekolah di SMK Ma'arif 1 Ajibarang dan mengakui bahwa belum melunasi biaya Administrasi sebesar Rp 11.510.000( Sebelas juta lima ratus sepuluh ribu rupiah)harapan sang Ibu dan Wahyu Dwi Rahmawan yaitu walaupun belum dikasih kan ijasah nya tapi paling tidak dikasih foto copy untuk bekal mencari kerja atau silakan dipekerjakan di yayasan ma'arif dan paling tidak di saluran untuk mendapatkan pekerjaan.
Awak media pun mencoba konfirmasi pihak sekolah namun untuk kepala sekolah tidak ada di tempat.yang ada hanya staf Tu yang sedang sibuk menerima pembayar dari wali murid.
Untuk sekolah swasta tentu menjadi catatan buruk dan kelam Dunia Pendidikan karena hak siswa yang sudah mengenyam pendidikan selama 3 tahun. Apalagi pihak sekolah SMK Ma'arif 1 Ajibarang Masih menerima Dana BOS(Bantuan Operasional Siswa)Apa Pun Dalilnya Sekolah Tidak boleh menahan Ijasah Siswa.
Saat Kepala TU Fikri di konfirmasi terkait beliau hanya menjawab ini Ke bijaksana Yayasan yang dimulai dari Tahun 2017.bahkan beliau menjawab walaupun hanya sebuah fotocopy Dokumen ijasah tidak bisa di berikan sebab ini kebijaksanaan yayasan.sampai brita ini ditayangkan pihak yayasan SMK Ma'arif 1 Ajibarang belum di konfirmasi.
Lalu bagaimana alumni siswa yang sudah lulus bisa mendapatkan pekerjaan dengan layak jika salinan dokumen ijasah nya saja tidak diberikan bagi mereka yang belum lunas administrasinya.khusus bagi alumni SMK Ma'arif 1 Ajibarang.
Untuk pihak terkait khususnya Pemerintah apakah hal seperti ini akan wajar dibiarkan tanpa ada campur tangan. Kecuali memang pihak sekolah tersebut tidak menerima Dana BOS. Syah syah saja sekolah jadi ladang bisnis.
(Sgt 88 SbrNews, IWK)