Wakil Kepala Polres Ciamis Hadiri Upacara Adat Nyangku dan Festival Budaya Panjalu 2025

Patroli88investigasi
0

 



CIAMIS Patroli88investigasi.com- Tradisi sakral Upacara Adat Nyangku dan Festival Budaya Panjalu 2025 kembali digelar dengan meriah di Kabupaten Ciamis. Mewakili Kapolres Ciamis AKBP Hidayatullah, S.H., S.I.K., kegiatan yang berpusat di Kawasan Bumi Alit, Situ Lengkong Panjalu, dan Alun-alun Taman Boros Ngora ini dihadiri oleh Wakil Kepala Polres Ciamis, Kompol Sujana, S.Pd., pada Kamis (18/9/2025).

Acara yang berlangsung dari pagi hingga siang hari ini dihadiri sekitar 1.200 peserta, termasuk para tokoh penting daerah seperti Ketua DPRD Ciamis H. Nanang Permana, M.H., Sekda Ciamis Dr. H. Andang Firman Triadi, M.T., dan Kepala Kejaksaan Negeri Ciamis Raden Sudaryono, S.H., M.H., serta tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, dan masyarakat Panjalu.

Upacara adat Nyangku merupakan ritual tahunan yang sarat makna. Kata "Nyangku" sendiri berasal dari gabungan kata Arab "yanko" yang berarti membersihkan, dan kata Sunda "nyaangan laku" yang artinya menerangi perilaku. Ritual ini bertujuan membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora, raja legendaris Panjalu. Lebih dari sekadar tradisi, Nyangku juga menjadi wujud penghormatan kepada leluhur, pelestarian sejarah, serta simbol pembersihan jiwa dan raga bagi masyarakat setempat.

Prosesi diawali dengan kegiatan "Ngabageakeun dan Pedaran Nyangku" di pagi hari, diisi dengan sholawat dan penjelasan makna Nyangku. Puncak acara terjadi pada pukul 09.30 WIB, di mana benda-benda pusaka seperti Pedang, Cis, Keris Komando, dan Gong Kecil diarak dari Bumi Alit menuju tempat pembersihan. Benda-benda bersejarah ini kemudian dibersihkan menggunakan air dari sembilan mata air keramat yang telah dipersiapkan khusus. Setelah ritual pembersihan selesai, pusaka-pusaka ini dikembalikan lagi ke Bumi Alit dalam sebuah prosesi yang khidmat.

Kegiatan yang berada di bawah tanggung jawab Raden Pandu Ghalib Prasasti Cakradinata, S.T. ini diakhiri dengan ramah tamah, makan siang bersama, dan sholat Dzuhur. Sepanjang acara berlangsung, situasi berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif, menunjukkan kekompakan seluruh pihak dalam melestarikan warisan budaya leluhur.


(Ayep)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)