Demi Cuan Oknum Wartawan Diduga Menipu dan Cemarkan Profesi Jurnalis, Dengan Modus Penggalangan Dana Kematian.

Rudi
0






Bangkalan,-(P88)-Patroli88investigasi.com.- Profesi wartawan kembali tercoreng dengan ulah oknum tidak bertanggung jawab. Seorang pria berinisial RDO yang mengaku sebagai wartawan dari Surabaya, diduga kuat melakukan manipulasi dan pencemaran nama baik dengan dalih penggalangan dana untuk keluarga almarhum Jali, jurnalis asal Bangkalan yang wafat pada Juli lalu.


Modus RDO terbongkar setelah sejumlah guru dan kepala sekolah mengaku didatangi oleh pria tersebut yang membawa ID Card pers dan meminta sumbangan dengan alasan untuk membantu keluarga almarhum. Ironisnya, pihak keluarga menyatakan tidak pernah mengetahui, apalagi menerima bantuan apa pun dari RDO.


“Dia datang ke sekolah kami tanggal 15 Juli, mengaku untuk menggalang dana duka bagi keluarga almarhum Jali. Saya sempat memberinya dua amplop, satu untuk keluarga dan satu untuk transportasi pribadinya,” ujar seorang guru SD yang meminta identitasnya dirahasiakan, Minggu (3/8).


Tak hanya satu sekolah, aksi RDO disebut berlangsung di beberapa Institusi lain, termasuk kantor pasar dan kepala desa di beberapa kecamatan. Hal ini diungkap oleh JR, seorang wartawan Bangkalan yang ikut memverifikasi laporan dari lapangan.


“Saya punya data dan bukti RDO mencatut nama almarhum untuk meminta dana. Bahkan tertulis dalam buku tamu sekolah. Ini sangat memalukan dan mencederai profesi kami,” kata JR, Senin (4/8).


Tim investigasi media akhirnya menemui langsung istri almarhum Jali untuk mengklarifikasi. Dengan mata berkaca-kaca, ia membantah keras pernah memberikan izin kepada siapapun untuk menggalang dana atas nama keluarga.


“Saya tidak pernah menyuruh siapa pun. Bahkan saya tidak tahu siapa itu RDO, Saya malu jika orang-orang mengira kami meminta-minta. Ini sangat menyakitkan,” ujar istri almarhum dengan nada tegas, Senin (4/8).


Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa keluarganya siap membawa kasus ini ke ranah hukum dengan tuduhan pencemaran nama baik dan penipuan berkedok wartawan dan Almarhum Suaminya, Ia juga menghimbau agar masyarakat waspada terhadap oknum yang menyalahgunakan profesi demi keuntungan pribadi.


“Kalau memang dia wartawan, dia seharusnya tahu etika. Bukan malah mencatut nama orang yang sudah meninggal dan mempermalukan keluarga kami, Ini sudah keterlaluan,” pungkasnya.


Kasus ini menjadi tamparan keras bagi dunia jurnalistik, khususnya di Bangkalan. Wartawan sejati bekerja berdasarkan kode etik, integritas, dan kejujuran. Tindakan RDO tidak hanya melukai perasaan keluarga almarhum, tetapi juga merusak citra jurnalis yang selama ini menjaga marwah profesi sebagai peyalur informasi dan keadilan.


Komunitas jurnalis di Bangkalan mendorong aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti kasus ini dan menjatuhkan sanksi tegas agar menjadi pelajaran terhadap oknum wartawan Bodrex tersebut, dan juga bagi siapa pun yang mencoba mencoreng kehormatan profesi Jurnalis di seluruh Indonesia.


(Rud88)

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)