Ciamis Patroli88investigasi.com— Kepolisian Resor Ciamis melalui jajaran Polsek Cipaku kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan masyarakat di tingkat desa. Pada Sabtu (26/06/2025), Bhabinkamtibmas Desa Jalatrang Aiptu Agus Hendra turut serta mendampingi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Dusun Cidoyang, Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis.
Mahasiswa yang terlibat berasal dari Universitas Perjuangan (UNPER) Tasikmalaya, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Tasikmalaya, Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis, dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Galuh Ciamis. Dalam kegiatan tersebut, mereka berkolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Gemilang Dusun Cidoyang untuk membuat olahan makanan berupa nugget ikan lele sebagai inovasi pangan lokal dalam rangka pencegahan stunting.
Kehadiran Bhabinkamtibmas dalam kegiatan ini bukan hanya untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif, tetapi juga sebagai bentuk dukungan Polri terhadap program-program pemberdayaan masyarakat, khususnya yang menyasar isu kesehatan dan ketahanan pangan.
Kapolsek Cipaku Plt. IPTU Purwahyo menyampaikan bahwa pendampingan terhadap kegiatan mahasiswa KKN merupakan salah satu bentuk sinergitas Polri dengan institusi pendidikan dan masyarakat. “Kami hadir untuk memberi rasa aman, sekaligus mendorong generasi muda agar terus aktif menciptakan solusi bagi masalah sosial seperti stunting, yang menjadi perhatian bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Ciamis AKBP H. Hidayatullah, S.H., S.I.K., dalam keterangannya menegaskan bahwa Polri harus mampu menjadi fasilitator dan motor penggerak dalam membangun kepercayaan serta kolaborasi dengan elemen masyarakat. “Kami mengapresiasi kegiatan KKN ini. Mahasiswa sebagai agen perubahan perlu mendapat dukungan dari seluruh pihak, termasuk Polri, agar inovasi mereka bisa benar-benar memberi dampak positif di masyarakat,” tegasnya.
Masyarakat Dusun Cidoyang pun menyambut baik kehadiran Bhabinkamtibmas dalam kegiatan tersebut. Salah satu warga mengungkapkan bahwa kehadiran polisi dalam kegiatan non-formal seperti ini semakin mempererat hubungan masyarakat dengan aparat. “Bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga memberi rasa nyaman dan ikut mendorong kami untuk terus aktif,” ujarnya.
Selama kegiatan berlangsung, suasana terpantau aman, tertib, dan penuh semangat gotong royong. Kolaborasi antara mahasiswa, warga, dan aparat kepolisian menjadi contoh konkret keberhasilan sinergi dalam upaya membangun masyarakat desa yang lebih sehat dan mandiri.
(Ayep)
