Warga Blega Mengharap Pemerintah Gercep Menangani Banjir Tahunan di Blega.

Rudi
0






BANGKALAN,-(P88)-Patroli88investigasi.com.- Sengsaranya warga Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura, Selalu menghadapi fenomena banjir yang seolah menjadi agenda tahunan setiap musim penghujan, yang belum mendapatkan penanganan serius dari pemeritah Kota Bangkalan. 11 Mei 2025.


Kondisi ini memicu keresahan masyarakat, terutama warga di lima desa terdampak, yakni Desa Blega, Nyormanis, Kajjen, Bates, dan Karang Panasan yang selalu kebanjiran Desanya.


Meski hingga saat ini air belum meluap ke pemukiman berkat normalisasi sungai oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Timur, ancaman banjir tetap menjadi momok bagi masyarakat.


Di kutip dari Ulasan saudara Mus Takim," Pemuda warga sekaligus aktivis dari Blega, mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya langkah pemerintah dalam menangani masalah ini.






“Bencana banjir yang berulang setiap tahun seharusnya menjadi prioritas pemerintah daerah. Sampai kapan warga Blega harus hidup dalam keresahan dan sengsara seperti ini? Pemerintah jangan tutup mata dan tuli terhadap masalah kami,” tegasnya.


Kondisi geografis Blega memang menjadi salah satu penyebab rawannya banjir, dengan aliran sungai yang kerap meluap akibat curah hujan tinggi.


Namun, menurut warga permasalahan ini juga diperparah oleh kurangnya langkah strategis pemerintah untuk melakukan penanganan jangka panjang.


Camat Blega, Bapak Komari, saat dimintai keterangan, menjelaskan bahwa banjir tahun ini berhasil diminimalkan berkat upaya normalisasi sungai.


“Ada lima titik lokasi terdampak banjir kali ini, tetapi Alhamdulillah air belum naik ke pemukiman warga. Normalisasi sungai yang dilakukan oleh SDA Provinsi cukup membantu,” ujar Komari.






Meski begitu, warga tetap berharap adanya solusi yang lebih komprehensif untuk mencegah banjir di masa depan. Pendekatan seperti pembangunan tanggul permanen, optimalisasi drainase, serta reboisasi di daerah aliran sungai (DAS) bisa menjadi langkah konkret yang perlu dipertimbangkan pemerintah.


Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan juga sangat diperlukan. Kebiasaan membuang sampah sembarangan di sungai atau saluran air masih menjadi salah satu penyebab tersumbatnya aliran air yang menjadi penyebab banjir.


Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, bencana banjir yang selalu melanda Blega bukanlah hal yang mustahil untuk diatasi.


Pada akhirnya, banjir tahunan ini bukan hanya soal cuaca atau alam, melainkan juga ujian bagi pemerintah daerah dalam membuktikan komitmennya untuk melindungi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.


Semoga, ke depan, Blega tidak lagi menjadi “langganan” banjir yang menyisakan duka setiap tahunnya terhadap Masyarakat Blega dengan tindakan Pemerintah yang serius Penanganannya.


(Rud88).

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)