PELECEHAN TERHADAP PROFESI WARTAWAN DI LONTARKAN OLEH SALAH SATU OKNUM PENGUSAHA LOKAL DI KUNINGAN YANG IKUT SERTA DALAM PENGADAAN PELAKSANAAN PROGRAM REVITALISASI TAHUN 2025 LECEHKAN PROFESI WARTAWAN.

0



KUNINGAN JABAR, —  (P88)Patroli88investigasi.com // 

Profesi Jurnalis di lecehkan oleh sikap arogan seorang pengusaha lokal  yang ikut andil dalam Pengadaan Kusen dalam program Revitalisasi tahun anggaran 2025 pelecehan tersebut di lontarkan kepada salah seorang Wartawan yang hendak konfirnasi dan menindak lanjuti atas pemberita di Medsos. Dalam percakapan  Via WhatsApp tersebut, pengusaha itu melontarkan kalimat tidak pantas dan merendahkan marwah pers.


“Ga usah bikin fitnah" . Minta duit mah minta aja, usah bikin berita fiktip,” ujar pengusaha tersebut dengan nada tinggi, sebagaimana diceritakan salah satu jurnalis yang menjadi korban ucapan tersebut.


Ucapan tersebut sontak memicu reaksi keras para awak media di kab. Kuningan 


Mereka menilai, pernyataan seperti itu bukan hanya bentuk pelecehan verbal terhadap individu wartawan, tetapi juga serangan terhadap kebebasan pers dalam menyampaikan informasi ( pemberitaan) sesuai undang-undang No 40 tahun 1999.



“Ini bentuk pelecehan terhadap profesi wartawan. Ucapan seperti itu jelas merendahkan profesional  jurnalistik dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan payung hukum, ujar salah satu perwakilan organisasi wartawan di Kuningan, Senin (13/10/2025).



Para jurnalis menegaskan bahwa tugas wartawan adalah mencari, mengolah, dan menyampaikan informasi kepada publik secara profesional. Menuding wartawan sebagai pembuat berita fiktif tanpa dasar adalah tindakan yang bisa mencoreng kredibilitas media dan mengancam kebebasan pers.


Sejumlah organisasi pers pun mendorong agar kasus ini tidak dibiarkan. Mereka menyerukan langkah hukum dan etis untuk menindak siapa pun yang melecehkan dan menghalangi tugas profesi wartawan.


Profesi  “Wartawan bukan pengemis, bukan pembuat fitnah. Kalau ada keberatan terhadap berita, ada mekanisme hak jawab, bukan dengan hinaan,” tegas salah satu aktivis media.


Hingga berita ini diturunkan, pengusaha bersangkutan belum memberikan klarifikasi resmi atas ucapannya.

( BOPIH )

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)