PATROLI 88 INVESTIGASI || SUMEDANG, – Situasi Kabupaten Sumedang pada Senin (1/9/2025) dipastikan kondusif. Rencana aksi ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat–Mahasiswa Bersatu Sumedang batal digelar.
Awalnya, massa dari berbagai kampus dan organisasi mahasiswa—termasuk UPI, UNSAP, IKOPIN, UNPAD, ITB, HMI, PMII, GMNI, dan IMM—dijadwalkan turun ke jalan mulai pukul 11.00 WIB dengan titik kumpul di Terminal Tipe A Ciakar. Rombongan direncanakan melakukan long march menuju Mapolres Sumedang hingga Gedung DPRD Kabupaten Sumedang.
Namun hingga waktu yang ditentukan, tidak ada pergerakan massa. Aparat keamanan yang sudah bersiap di sejumlah titik memastikan kondisi tetap aman, arus lalu lintas normal, dan aktivitas masyarakat berjalan tanpa gangguan.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Sumedang menyatakan aksi tersebut dibatalkan setelah mempertimbangkan aspek keselamatan mahasiswa dan adanya indikasi potensi penunggang kepentingan.
“Setelah pertimbangan matang, khususnya menyangkut aspek keselamatan dan keamanan, serta adanya indikasi pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan momentum ini, maka dengan penuh kesadaran kami memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan aksi pada 1 September,” demikian keterangan resmi BEM UPI Sumedang yang beredar di Facebook akun Aku Cinta Sumedang.
Aksi itu semula dimaksudkan untuk menyuarakan sejumlah tuntutan, mulai dari penolakan UU TNI, desakan kesejahteraan guru, transparansi gaji DPR dan APBD, hingga tuntutan pengusutan kasus tewasnya Affan Kurniawan saat aksi di Jakarta.
Dengan batalnya aksi, Sumedang dipastikan tetap kondusif. Aparat mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, serta fokus menjaga keamanan bersama.
(BGS)