CIAMIS Patroli88investigasi.com~ Personel Polsek Cipaku Polres Ciamis Polda Jabar menghadiri acara Kesiapsiagaan Tanggap Bencana Skala Lokal Desa (Mitigasi Bencana) menghadapi perubahan iklim. Acara pembukaan tersebut digelar di Aula Desa Bangbayang, Dusun Desa Rt 03 Rw 06, Desa Bangbayang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (19/9/2025).
Sosialisasi tersebut ditujukan agar masyarakat utamanya dapat memahami apa yang harus dilakukan pertama kali ketika terjadi bencana. Ini juga bagian dari pada mitigasi atau pencegahan agar tidak menjadi korban dengan tidak menempati daerah rawan longsor dan bencana alam lainnya serta melakukan pemangkasan terhadap pohon tua atau mudah tumbang yang berada disekitar rumah ditengah situasi perubahan iklim.
Saat itu, Polsek Cipaku Polres Ciamis Polda Jabar menugaskan Aiptu Agus Susanto anggota Bhabinkamtibmas hadir mewakili Iptu Purwahyo selaku Kapolsek Cipaku. Kehadirannya turut berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Ciamis dan Pegawai Kecamatan Cipaky serta Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat di Desa Bangbayang.
Kapolres Ciamis Polda Jabar AKBP H. Hidayatullah, SH., S.I.K., melalui Kapolsek Cipaku Iptu Purwahyo mengatakan, kehadiran anggota disana dalam rangka untuk memberikan semangat para peserta yang mengikuti pelatihan tanggap bencana. Selain itu tentunya kegiatan ini untuk mempererat tali silaturahmi dan sinergitas Polri dengan masyarakat.
"Kami harap pelatihan ini dapat memberikan wawasan baru bagi para peserta khususnya dalam penanganan kebencanaan. Sehingga masyarakat dapat turut andil dalam upaya penanganan kebencanaan diwilayahnya," katanya.
Kapolsek Cipaku Polres Ciamis Polda Jabar menambahkan, kegiatan ini bagian dari langkah awal menjadikan Desa Bangbayang sebagai Desa Tanggap Bencana. Dimana kemampuan masyarakat dalam memitigasi bencana menjadi penting dan terus diberikan pemahaman agar tidak ada korban jiwa akibat bencana alam yang tak bisa diprediksi kapan tibanya.
"Desa tanggap bencana merupakan desa yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya. Serta mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana," kata Iptu Purwahyo.
(Ayep)