patroli88investigasi.com
Sumbawa Barat - Ntb. Suara lantang mahasiswa kembali bergema di jantung Kota Taliwang. Pagi yang biasanya riuh dengan aktivitas warga, Senin (1/9/2025), berubah menjadi panggung aspirasi ketika puluhan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumbawa Barat turun ke jalan.
Dengan mengenakan jas almamater hijau khas HMI, mereka berangkat dari alun-alun membawa poster, pengeras suara, serta semangat perubahan. “Kami tidak datang untuk gaduh, kami datang untuk menyuarakan keadilan,” ujar salah seorang mahasiswa dari atas mobil komando, disambut teriakan “Hidup Mahasiswa!” dari barisan aksi.
Langkah mereka terhenti pertama kali di depan Polres Sumbawa Barat. Di sinilah suara hati mereka disampaikan: soal keadilan, evaluasi kinerja kepolisian, hingga keresahan akan peredaran miras dan aktivitas ilegal di KSB.
Yang menarik, aksi ini tidak diwarnai ketegangan. Justru sebaliknya, Forkopimda hadir lengkap menyambut para mahasiswa. Kapolres AKBP Zulkarnain bersama Dandim 1628/Sumbawa Barat Letkol Inf Rendra Agit Trisnawan turun langsung berdialog dengan mereka. “Kami terbuka menerima masukan. Aspirasi ini penting sebagai kontrol bagi kami,” kata Kapolres menenangkan massa.
Tidak berhenti di situ, massa kemudian bergerak ke DPRD KSB. Di halaman gedung wakil rakyat itu, suasana berubah menjadi forum terbuka. Ketua DPRD Kaharuddin Umar bersama Bupati H. Amar Nurmasyah dan unsur Forkopimda lain berdiri sejajar dengan mahasiswa. “Kami hadir bukan sekadar simbol, tapi untuk mendengarkan dan mencari solusi,” tegas Bupati Amar.
Bagi mahasiswa, momen ini menjadi bukti bahwa suara mereka tak sia-sia. Di akhir aksi, sebuah dokumen penerimaan aspirasi ditandatangani bersama sebagai komitmen tindak lanjut. Suasana yang semula penuh teriakan, berganti dengan nyanyian Indonesia Raya dan Himne HMI, menandai penutupan aksi yang berjalan damai.
Aksi damai HMI Cabang Sumbawa Barat hari itu bukan sekadar unjuk rasa. Ia menjadi cermin semangat generasi muda yang berani bersuara, sekaligus bukti keterbukaan pemerintah daerah dalam merangkul kritik. Semangat mahasiswa berpadu dengan sikap bijak Forkopimda, menghadirkan harmoni yang jarang terlihat dalam panggung demokrasi lokal.
(R.Tk88)