Sumbawa Barat - Ntb
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Bakesbangpol) Kabupaten Sumbawa Barat kembali menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme yang bertempat di SMKN 1 Seteluk, Rabu, 24 Juli 2025.
Kegiatan yang menyasar para pelajar ini dihadiri langsung oleh Plt. Kepala Bakesbangpol Sumbawa Barat, Drs. Amiruddin, DH., M.Si, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa generasi muda perlu memiliki kesadaran dan daya tangkal terhadap segala bentuk penyebaran paham radikal dan ajaran kekerasan. "Pencegahan harus dilakukan secara kolaboratif dan berkesinambungan, dimulai dari lingkungan sekolah," ujarnya.
Turut hadir Kepala Sekolah SMKN 1 Seteluk, yang dalam kesempatan tersebut menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini sebagai bagian dari pendidikan karakter dan pembinaan ideologi kebangsaan di sekolah.
Sosialisasi ini menghadirkan empat narasumber dari berbagai instansi yang relevan dan berkompeten dalam isu pencegahan radikalisme.
Pemateri pertama yaitu Bapak Zainuddin, S.Ag., M.Pd dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa Barat, membawakan materi tentang Moderasi Beragama Bentuk Pencegahan Radikalisme dan Terorisme . Pemateri ini meyampaikan bahwa Moderasi beragama merupakan sikap beragama yang adil, seimbang, dan toleran dalam kehidupan bermasyarakat. Radikalisme sering kali tumbuh karena pemahaman keagamaan yang sempit dan eksklusif. Pendidikan dan penguatan nilai-nilai toleransi, penghormatan terhadap keberagaman, serta dialog antaragama menjadi kunci utama mencegah tumbuhnya paham radikal.
Selanjutnya Pemateri kedua Aiptu Edi Sopandri dari Satuan Bimbingan Masyarakat (Binmas) Polres Sumbawa Barat, memberikan pemahaman tentang Strategi Kepolisian dalam Menangkal Bahaya Radikalisme dan Terorisme. Beliau menyampaikan bahwa Kepolisian menjalankan pendekatan preventif dengan membangun kemitraan bersama masyarakat melalui kegiatan pembinaan dan penyuluhan. Peran masyarakat sangat penting dalam memberikan informasi dini dan turut aktif dalam menjaga keamanan lingkungan. Deteksi dini dan peningkatan literasi digital untuk menghindari penyebaran paham radikal melalui media sosial menjadi bagian dari strategi kepolisian
Pemateri Ketiga, Perwira Seksi Operasi (Pasi Ops) Kodim 1628/Sumbawa Barat, Mengisi materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Benteng Radikalisme dan Terorisme. Dengan Wawasan kebangsaan akan membentuk sikap cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta komitmen terhadap Pancasila dan UUD 1945, lanjutnya. Bela negara bukan hanya tugas militer, tapi tanggung jawab seluruh warga negara dalam berbagai bentuk sesuai profesi dan kapasitas masing-masing. Penanaman nilai-nilai kebangsaan sejak dini adalah upaya strategis untuk membentengi generasi muda dari pengaruh ideologi radikal dan terorisme.
Sebagai Pemateri terakhir , Agus Salim, seorang penyintas dan mantan pelaku aksi terorisme, turut memberikan kesaksian nyata mengenai pengalaman hidupnya yang pernah terjerumus dalam jaringan terorisme. Dengan penuh penyesalan dan kejujuran, ia menyampaikan pesan penting kepada para siswa agar tidak mudah terpengaruh oleh ajakan yang menjanjikan surga melalui kekerasan.
Para peserta yang terdiri dari siswa-siswi SMKN 1 Seteluk terlihat antusias mengikuti sesi demi sesi. Kegiatan berlangsung interaktif dan edukatif, diwarnai dengan diskusi, tanya jawab, serta refleksi dari para pelajar tentang pentingnya menjaga semangat toleransi dan persatuan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan ini, Bakesbangpol Sumbawa Barat menegaskan kembali pentingnya peran lembaga pendidikan sebagai garda terdepan dalam membangun ketahanan ideologi dan karakter generasi muda. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan di sekolah-sekolah lain di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat.
(R.Taka 88)