Biro patroli88investigasi.com Mengabarkan
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono optimis Kabupaten Banyumas akan meraih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Nindya pada tahun 2025. Keyakinan ini disampaikan dalam acara Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Evaluasi Kabupaten Layak Anak 2025 di Smartroom Graha Satria Kompleks Pendopo Si Panji Purwokerto, Rabu (25/6/2025).
Bupati menegaskan, Kabupaten Banyumas telah menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan daerah yang ramah anak sejak pertama kali mengikuti evaluasi KLA pada tahun 2013. Sejak saat itu, berbagai pembenahan dan penguatan kelembagaan terus dilakukan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip KLA dalam sistem pemerintahan dan pembangunan daerah.
Hasilnya, Banyumas meraih predikat KLA tingkat Pratama selama tiga tahun berturut-turut. Meski demikian Skor Kategori Kota Layak Anak di Kabupaten Banyumas menunjukkan peningkatan signifikan sejak tahun 2023, yakni sebesar 33,5 persen.
“Pada 2023, skor penilaian KLA Banyumas mencapai 528, kemudian naik menjadi 705,7 pada 2024 berdasarkan penilaian provinsi. Dengan semangat gotong royong dan langkah konkret yang sudah kami lakukan, kami optimistis tahun ini bisa naik dua peringkat sekaligus, menjadi Kabupaten Layak Anak kategori Nindya,” ujar Sadewo.
Untuk mencapai target tersebut, beragam program strategis telah dijalankan. Di antaranya adalah penguatan regulasi dan kelembagaan melalui penerbitan Perda No. 1 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak, pembentukan Gugus Tugas KLA lintas sektor, serta penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) KLA yang melibatkan LSM dan masyarakat sipil.
Selain itu, akses pendidikan dan kesehatan juga menjadi prioritas. Tercatat 99,87 persen persalinan di Banyumas sudah dilakukan di fasilitas kesehatan, dengan 39 Puskesmas siap melayani persalinan.
Angka kematian bayi dan ibu juga menurun seiring dengan membaiknya status gizi pemerintah. Program seperti Puskesmas Ramah Anak, Posyandu Remaja, dan program Benting Mas telah berjalan aktif.
Partisipasi anak dalam pembangunan juga sangat diperhatikan. Sebanyak 80 forum anak desa dan 27 forum anak desa mantan aktif sebagai pelopor dan pelapor.
“Forum anak juga terlibat dalam Musrenbang RPJPD dan menyuarakan aspirasi dalam kick-off perencanaan daerah,” tutur Sadewo.
Bupati juga menyoroti pentingnya ruang bermain ramah anak (RBRA) dan revitalisasi taman edukatif, seperti Taman Andhang Pangrenan dan Taman Lalu Lintas Bulupitu. Bahkan, ia mengusulkan agar halaman belakang rumah dinas bupati bisa disulap menjadi taman bermain anak.
Berbagai inovasi lokal juga terus dikembangkan, seperti program Tilik Desa Forum Anak, Sekolah Ayah Bunda, Posyandu Remaja, hingga gerakan Mayuh Sekolah Maning yang bertujuan mengembalikan anak-anak ke bangku pendidikan. Bupati berharap kepada tim verifikator agar memberikan masukan, koreksi, dan arahan demi penyempurnaan program KLA di Banyumas ke depannya.
“Kabupaten Banyumas berpenduduk lebih dari 1,8 jiwa, dengan 500 ribu lebih merupakan anak-anak. Ini artinya, separuh wajah masa depan Banyumas adalah anak-anak yang ada hari ini,” tutur Sadewo
(Tim 88 Protokoler BMS)