Kuningan, patroli88investigasi.com – Sebuah ironi tengah terjadi di Kabupaten Kuningan. Di saat para pemuda dan atlet daerah berjuang tanpa dukungan, pemerintah daerah justru mengontrakkan aset milik rakyat ke tangan seorang pengusaha asal Jakarta, berinisial F.
Keputusan ini dinilai sebagai bentuk nyata ketidakmampuan dan kegagalan Pemkab Kuningan dalam mengelola aset daerah. Lebih menyakitkan lagi, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kuningan tak mendapat sepeser pun anggaran pada tahun ini. Nol rupiah!
Kondisi ini memicu Komentar Yang Sangat Pedas Ketua Gibas Kuningan, Manaf, yang dengan tegas menyebut kebijakan Pemkab sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat.
Aset milik daerah, yang seharusnya dikelola demi kepentingan masyarakat Kuningan, malah diserahkan ke pengusaha luar. Sementara atlet-atlet lokal dibiarkan tanpa dukungan. Ini penghinaan terhadap semangat olahraga dan masa depan generasi muda!” tegas Manaf dalam keterangannya.
Menurut Manaf, langkah ini mencerminkan kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat lokal, apalagi terhadap pembinaan olahraga yang menjadi simbol kebanggaan daerah.
KONI tanpa anggaran? Sementara aset kita dikontrakkan? Jangan-jangan ada kepentingan lain di balik ini semua!” sindirnya.
Masyarakat Kuningan kini bertanya-tanya, siapa sebenarnya yang diuntungkan dari kontrak tersebut? Apa urgensinya hingga aset daerah harus jatuh ke tangan pengusaha luar, sementara potensi lokal dibiarkan terbengkalai?
Manaf menuntut adanya transparansi dan audit terbuka atas kebijakan tersebut. Ia juga mendesak DPRD dan pihak berwenang untuk tidak tutup mata atas situasi yang dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap kepercayaan publik.
Rakyat Kuningan berhak tahu! Jangan diam. Jangan biarkan aset kita digadaikan, dan anak-anak muda kita dibiarkan tanpa harapan,” pungkasnya.
(Bopih/ Do2)