Pelajar SD di Leuwi Sentul Tenggelam, Untuk Keselamatan Dihimbau tidak bermain di Bantaran Sungai

Patroli88investigasi
0

 


*Ciamis* Patroli88investigasi.com— Sebuah peristiwa tragis terjadi di Sungai Cileeur, tepatnya di Leuwi Sentul, Dusun Timbangwindu, Desa Pamalayan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, pada Minggu (4/5/2025). Seorang anak laki-laki bernama Danendra Gibran Ramadani (12), pelajar kelas VI SDN 2 Pamalayan, ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam saat berenang bersama teman-temannya.

Menurut informasi dari pihak kepolisian, kejadian bermula saat korban bermain dan berenang di sungai bersama tiga temannya sekitar pukul 15.00 WIB. Sebelum tenggelam, korban sempat mengeluh pusing. Tidak lama kemudian, ia terpeleset dan terbawa arus ke bagian sungai yang dalam. Meskipun teman-temannya sempat berusaha memberikan pertolongan, korban tidak berhasil diselamatkan. Warga yang sedang memancing di sekitar lokasi kemudian ikut membantu pencarian. Korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB, tersangkut di bawah pohon bambu sekitar 30 meter dari titik awal ia terpeleset.

Tim dari Polsek Cijeungjing langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan. Petugas melakukan pencatatan saksi-saksi serta berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Ciamis untuk proses evakuasi korban.

Kapolsek Cijeungjing, AKP Jajang Sahidin, S.H., menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian tersebut. Ia menegaskan pentingnya pengawasan terhadap aktivitas anak-anak di area berisiko tinggi seperti sungai dan sawah.

 “Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Kami imbau kepada seluruh orang tua dan masyarakat untuk lebih waspada dan mengawasi anak-anak, terutama saat mereka bermain di sekitar sungai. Edukasi mengenai bahaya bermain di perairan terbuka harus terus ditingkatkan. Kami juga akan meningkatkan patroli dialogis dan pendekatan ke sekolah-sekolah untuk memberikan sosialisasi,” ujar AKP Jajang.

Salah satu warga sekitar, Sandi, yang turut membantu evakuasi, mengaku sangat terpukul dengan kejadian tersebut.

 “Kami langsung berusaha bantu ketika anak-anak minta tolong. Tapi arus sungai memang cukup deras dan dalam di bagian Leuwi Sentul itu. Ini jadi pelajaran pahit bagi kita semua agar lebih berhati-hati,” ungkapnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan bersama demi keselamatan anak-anak, terutama di lingkungan yang memiliki potensi bahaya seperti sungai, kolam, dan area terbuka lainnya.

(Ayep)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)