SUMEDANG, Patroli88Investigasi - Untuk menunjang sarana transportasi warga masyarakat, Desa Sukatani realisasikan pekerjaan Hotmix Jalan lingkungan, di wilayah, Desa Sukatani, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang. Proyek Jalan Hotmix merupakan salah satu bentuk pemberdayaan untuk warga masyarakat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Tidak ditemukan papan informasi di lokasi pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa pihak TPK Desa atau Pemerintah Desa tidak transparan, terkesan ada yang di sembunyikan, hal ini terbukti RAB yang Seharusnya 67 ton sedangkan yang di gelar hanya sekitar 42 ton
Dari data yang terangkum tim Investigasi, Kegiatan proyek Hotmix, menggunakan Hotmix di RAB seharusnya 67 ton, sedangkan sama pemborong hanya digelar 6 dump truk x 7 ton = 42 ton, kemana sisanya, dilapangan juga di temukan ketebalan kurang dari 3 centi meter, yakni Rata rata sekitar 1,9 - 2 centi meter
Tim Patroli88Investigasi mengkonfirmasi Kepala Desa Sukatani Bapak Atep melalui pesan WhatsApp, Rabu (30/04/2025). Adapun pertanyaan konfirmasi terkait laporan tim lapangan yang Investigasi pekerjaan Hotmix Desa Sukatani adalah sebagai berikut :
- Tidak ditemukan Papan informasi proyek
- Berapa anggaran yang digunakan, berapa panjang x lebar x tebal
- Siapa yang mengerjakan, TPK Desa atau Pihak ketiga
- Pekerjaan diduga tidak sesuai spek, diduga ketebalan rata -rata kurang dari 2 centimeter
- Pekerjaan hasilnya sudah banyak yang pecah rontok
- Hotmix di RAB harusnya 67 ton, sama pemborong hanya digelarkan 6 dt x 7 ton = 42 ton
Namun sampai berita ini tayang Kepala Desa Sukatani tidak respon atau tidak menjawab.
Sedangkan dari hasil penelusuran di lapangan, rata rata ketebalan kurang dari 3 Centimeter, kemungkinan akan berdampak pada kwalitas sehingga masa pakai jalan yang lebih pendek, tentu dampaknya merugikan masyarakat sebagai penerima manfaat, apalagi Dede membenarkan bahwa ketebalan kurang dari 3 Centimeter karena volume tambah panjang
Ketua Gerakan Ekonomi Rakyat Anti Korupsi Weam Askin, Selasa (29/04/2025) angkat bicara terkait pelaksanaan proyek tersebut di atas, "Kami menyayangkan tidak transparan pekerjaan tersebut, mengurangi ketebalan untuk memperpanjang volume akan menyebabkan kwalitas hasil pekerjaan yang kurang maksimal, jelas ini merugikan masyarakat sebagai penerima manfaat dalam jangka panjang".
"Kami berharap para pihak terkait dalam hal ini Inspektorat atau APH, menindak lanjuti Temuan ini", pungkas Weam yang akrab dipanggil Abang.
(Rahmat dan Tim)